Loading

pluralisme agama

A.LATAR BELAKANG
Agama di Indonesia maupun di Negara manapun merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan suatu kebutuhan bagi umat manusia ,dan hal itu dibuktikan dengan hampir seluruh umat manusia di bumi in memiliki keyakinan baik yang modern maupun keyakinan yang berorientasi kepada makhluk gaib,sebagai contoh masih adanya penganut keyakinan animisme dan dinamisme di daerah pedalaman.
Dewasa ini,di dunia banyak berkembang kepercayaan baru dan pada akhirnya berubah menjadi agama baru yang contohnya dapat kita lihat ialah agama kong hu chu yang berasal dari daratan cina yang kini telah menyebar keberbagai belahan dunia dan agama ini lahir dari sebuah kepercayaan dan keyakinan yang baru dan dapat diterima oleh banyak pihak.
Paham pluralisme sendiri pada dasarnya menyatakan, bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Jadi, menurut penganut paham ini, semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang sama. Atau, mereka menyatakan, bahwa agama adalah persepsi relatif terhadap Tuhan yang mutlak, sehingga karena kerelatifannya maka setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim atau meyakini, bahwa agamanya sendiri yang lebih benar atau lebih baik daripada agama lain atau mengklaim bahwa hanya agamanya sendiri yang benar. Bahkan, menurut Charles Kimball, salah satu ciri agama jahat (evil) adalah agama yang memiliki klaim kebenaran mutlak (absolute truth claim) atas agamanya sendiri. Paham Pluralisme Agama berakar pada paham relativisme akal dan relativisme iman.
Dan di Indonesia sendiri agama merupakan sesuatu yang sederhana namun sangat sakral.sederhana,karena di Indonesia agama di syaratkan sesuai dengan pancasila sebagai dasar Negara yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan sakral karena tidak banyak kepercayaan yang dapat berkembang di Negara ini,dan hal ini menunjang
untuk menutup ataupun mengurangi kepercayaan yang salah,yang saat ini banyak berkembang Indonesia.




















B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas mengenai pluralisme agama, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengapa saat ini banyak kepercayaan yang salah di Indonesia ?
2. Mengapa begitu kurangnya rasa saling tenggang rasa antar umat beragama saat ini?
















C.PEMBAHASAN
1.Banyaknya kepercayaan yang salah di Indonesia
Kepercayaan yang salah di Indonesia banyak di pengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakatnya sendiri,sebagian besar masyarakat di Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah,dan hal ini merupakan salah satu faktor penyebab berkembangnya kepercayaan yang salah di Indonesia,namun hal ini bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan berkembangnya kepercayaan yang salah di Indonesia,bahkan kebanyakan yang terjerumus kedalam kepercayaan yang salah ialah para kalangan yang terdidik yaitu mahasiswa seperti yang sering kita saksikan di banyak mediamasa yang notabene mereka adalah kalangan yang berintektual tinggi,karena hal ini lebih menjurus pada pemahaman dan tingkat pengetahuan tentang agama di masyarakat yang rendah sehingga dapat dengan mudah terpengaruh oleh suatu kepercayaan yang salah,dan hal ini jelas-jelas melenceng dari ajaran agama yang sebenarnya
Sebenarnya agama-agama di Indonesia memililiki badan yang bertugas untuk menanggulangi hal ini sebagai contoh Islam mempunyai MUI dan begitu juga agama-agama yang lain.namun keberadaan badan ini terasa kurang mampu menanggulangi merebaknya kepercayaan-kepercayaan yang salah di Indonesia.Hal ini mengundang reaksi keras dari masyarakat yang terkadang berujung anarkis seperti yang sering kita saksikan di mediamasa.
Sebenarnya fenomena merebaknya kepercayaan yang salah di masyarakat tidak dapat lepas dari campur tangan pemerintah,karena pemeritah telah memberi celah untuk berkembangnya ajaran agama yang sesat meskipun pada prakteknya pemerintah juga menentang dan mencegahajaran sesat untuk berkembang,namun hal ini terkesan lambat sehingga aliran maupun ajaran sesat tetap saja tumbuh subur di Indonesia.
Sebenarnya masalah ini dapat ditanggulangi dengan cara pemerintah melakukan sosialisasi dan menanamkan pemahaman yang benar kepada masyarakat luas tentang kepercayaan dan ajaran agama yang benar,hal ini bisa bertambah baik bila seluruh masyarakat memberi andil untuk mencegah merebaknya kepercayaan yang salah.

2. Kurangnya rasa saling tenggang rasa antar umat beragama
Di Indonesia berkembang 6 agama yang diakui oleh negara,dan dari ke enam agama tersebut yang paling banyak dianut ialah agama Islam,dan oleh sebab itu pulalah sering terjadi penistaan terhadap agama Islam meskipun pada agama lain juga terjadi penistaan namun frekuensinya kecil.contoh penistaan terhadap agama islam ialah dibuatnya karikatur Nabi Muhammad S.A.W oleh salah satu majalah nasional dan ia seorang non muslim,dan masih banyak lagi penistaan lainnya.
Penistaan terhadap suatu agama bisa diakibatkan karena kurangnya nilai tenggang rasa yang ada di masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia padahal agama –agama di dunia ini sangat beragamdan sama-sama mengajarkan kebaikan dan sifat saling menghargai antar sesama , namun sangat kurangnya rasa tenggang rasa dan toleransi di masyarakat membuat penistaan terhadap suatu agama kerap terjadi . umumnya,penistaan terhadap agama sering kali menimbulkan pertikaian antar umat beragama seperti contoh di Poso dan di Ambon hal ini terjadi karena kurangnya sifat saling menghargai dan toleransi antar umat beragama.
Pemerintah dalam hal ini seharusnya mampu untuk meredam hal-hal seperti diatas karena akan menimbulkan kerugian yang sangat besar,baik materil maupun spiritual.kerugian material karena banyaknya harta benda yang hilang ataupun hancur,sedangkan kerugian spiritual antara lain seperti adanya rasa takut untuk melakukan ibadah keagamaan hak menjalankan ibadah yang terampas dan masih banyak lagi kerugian-kerugian yang akan timbul bila penistaan yang diakibatkan oleh kurangnya rasa tengang rasa antar umat beragama(http://perangsaudara.com). hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan cara mengadakan suatu acara yang tidak ada sangkut pautnya dengan suatu agama dan membuat rasa persaudaraan dan tenggang rasa itu muncul didalam jiwa masyarakat Indonesia . sebagai contohnya ialah kompetisi olahraga karena kompetisi yang bertingkat nasional terlebih internasional akan memberi rasa persatuan antar suku bangsa maupun antar umat beragama.dengan demikian diharapkan penistaan antar umat beragama tidak akan bertambah marak dan akan meningkatkan rasa tenggangrasa dan sifat saling menghargai antar sesame sehingga dicapai kehidupan yang rukun dan damai.














D.KESIMPULAN
Tidak ada hal yang tidak mungkin apabila kita bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan tersebut,begitu juga dengan menciptakan pluralisme agama yang bersih tanpa ada noda penistaan maupun kesalahan dalam menjalankan perintah agama.jika memang pemerintah bersungguh-sungguh dalam menyikapi dan menyelesaikan problema ini pasti akan terwujud kedamaian dalam pluralisma agama.
Pluralisma agama itu sebenarnya perlu atau mungkin dibutuhkan karena dengan pluralisme agama,manusia dapat belajar sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama meskipun berbeda agama sekalipun dan dengan kita para manusia telah memiliki sikap saling menghormati dan menghargai maka akan tercipta suasana yang damai dan harmonis dan pada akhirnya nanti akan memperkuat persatuan bangsa dan negara.
Namun sayang untuk saat ini suasana yang damai dan harmonis itu sepertinya masih jauh dari harapan karena sampai saat ini masih saja kita lihat orang berselisih karena berbeda keyakinan,padahal keyakinan mereka sama-sama di akui oleh Negara secara sah.nampaknya masyarakat saat ini masih harus banyak belajar terhadap masa lalu ketika nabi Muhammad S.A.W hidup berdampingan dengan rukun dengan kaum qurais,padahal beliau adalah pemimpin dan satu-satunya pemimpin islam yang saat ini telah menjadi agama yang terbesar penganutnya di dunia.hal tersebut terjadi karena Muhammad S.A.W memiliki rasa saling menghormat dan menghargai satu sama lain yang tinggi.dan inilah yang seharusnya kita teladani untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-sehari sebagai makhluk sosial maupun individu.
StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 komentar:

Change Language

Langganan Artikel

Random Posts