Loading

makalah sparatisme

A. LATAR BELAKANG


Manusia pada umumnya memiliki keinginan untuk bebas, termasuk bebas dalam mengolah sumber daya alam maupun manusia di daerahnya sendiri tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat. suatu daerah jika memiliki sumber daya alam maupun manusia yang melimpah pasti daerah tersebut memiliki keinginan untuk mengolah sumber daya itu sendiri. Karena dengan mengolah sendiri sumberdaya alam tersebut maka hasilnya tidak perlu di serahkan kepada pemerintah pusat dan dapat dipergunakan untuk mensejahterakan daerah itu sendiri.
Tetapi bukan hanya karena ingin mengolah sumber daya sendiri tetapi juga karena wujud ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat yang berkuasa, karena sering kali pemerintah “menelantarkan” rakyatnya yang ada di daerah-daerah, oleh karena itulah banyak gerakan separatis yang muncul di daerah, seperti GAM, OPM, dan RMS.
Hal ini pulalah yang mendasari banyak munculnya gerakan separatisme di Indonesia, terlebih lagi separatisme politis. Yang mana Separatisme politis menurut wikipedia adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Masih menurut ensiklopedia online ini, istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.namun istilah yang lebih netral itu tidak cocok untuk di pakai oleh mereka karena dalam prakteknya mereka sering melakukan tindakan yang unmoral.
Gerakan separatisme yang sekarang masih bertahan di Indonesia sebenarnya adalah buntut dari peristiwa lepasnya timor-timur dari kesatuan republik Indonesia yang peristiwa itu pula diawali dengan gerakan separatisme, oleh sebab itulah mereka masih punya keinginan untuk tetap menjadi pemberontak. Padahal dalam Indeks Kegagalan Negara yang disusun Found for Peace, sebuah organisasi penelitian independen di Washington, Timor leste berada di urutan ke-20 dalam kategori berbahaya, dan Negara-negara muda yang terbentuk dari perpecahan terbukti punya kesulitan untuk tetap eksis. Dan, itu bisa menjadi pelajaran bagi bangsa ini untuk lebih menghargai suatu kesatuan dan mengerti betul nasionalisme.
Salah satu cara pendekatan yang biasa digunakan untuk membangkitkan semangat nasionalis adalah dengan melacak kembali atau flashback sejarah bangsa ini sebelum mencapai kemerdekaan hingga sekarang. Mulai dari perjuangan kedaerahan, lahirnya Budi Utomo, Sumpah Pemuda, lalu Proklamasi yang menggetarkan dan sampai pada masa ini.
Akan tetapi perlu digarisbawahi, paham nasionalisme yang mendasari kesatuan bangsa hendaknya tidak dikotori dengan pemahaman sempit. Nasionalisme tidak hanya ditujukan pada pengabdian pada negara politis. Nasionalisme bukan paham yang membela mati-matian suatu negara, benar atau salah negara itu. Karena itu hanya akan menimbulkan kejahatan baru, rasialisme dan pengangkangan terhadap kemanusiaan, kebenaran dan keadilanlah yang akan menjadi korbannya.
Gerakan sepataris seperti ini sebenarnya tidak hanya ada di Indonesia namun juga di Negara-negara lain, contonya gerakan separatis yang ada di Negara kuba , meksiko, miyanmar bahkan pada Negara maju seperti jerman. Hanya saja misi dari kelompok separatis di Negara-negara tersebut berbeda-beda. Tidak hanya soal mengelola sumber daya alam tetapi sudah masuk pada arena politik yang menyangkut harta dan kekuasaan semata.
Dilihat dari keterangan di atas gerakan separatisme itu adalah tindakan yang buruk, dan hal ini berbanding lurus dengan keyataan yang ada, karena Gerakan atau kelompok ini menggunakan kekerasan dalam menjalankan misinya seperti yang sering kita lihat maupun dengar di media massa.tentu hal ini akan menimbulkan perasaan tidak tentram dan akan menimbulkan rasa takut pada masyarakat karena gerakan ini seringkali menimbulkan terror atau bahkan peperangan dan yang menjadi korban dari semua itu adalah masyarakat itu sendiri. Dengan berkedok akan melahirkan kebebasan yang penuh gerakan separatis ini terus saja menimbulkan keresahan di masyarakat, dan akan membuat stabilitas nasional menjadi buruk.
Gerakan-gerakan separatis seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila pemerintah memberikan perhatian yang lebih besar kepada masyarakat yang pada saat sekarang perhatian pemerintah ini dirasakan kurang oleh masyarakat.
Dan sekarang tergantung pada pemerintah apakah akan membiarkan hal ini berlangsung berlarut-larut atau segera mengambil tindakan yang tepat dan adil bagi semua rakyat Indonesia untuk mencegah gerakan–gerakan separatisme ini berkembang lebih besar lagi di Indonesia.

























B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas mengenai separatisme, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengapa begitu kurangnya rasa Nasionalisme yang ada pada bangsa indonesia saat ini?
2. Mengapa kelompok separatisme itu menuntut kemerdekaan? padahal dengan otonomi daerah saja mereka telah bisa mengelola daerah mereka sendiri.





















C. PEMBAHASAN

1. Mengapa begitu kurangnya rasa Nasionalisme yang ada pada bangsa indonesia saat ini?
Gerakan separatisme yang ada di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa kesatuan NKRI kita boleh dibilang telah luntur, entah karena kurangnya perhatian dari pemerintah ataupun juga karena kurangnya semangat nasionalisme bangsa indonesia.
Tetapi alasan yang pertama bukanlah alasan utama untuk hadirnya gerakan separatisme di negeri kita ini, tetapi lebih pada alasan yang kedua. karena Sebagai generasi penerus, saat ini kata nasionalisme masih jauh diawang awang. Untuk sekadar pengertian nasionalisme sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia, tentu generasi muda sudah hapal betul. Nasionalisme merupakan paham atau ajaran untuk mencintai BANGSA dan NEGARA sendiri. Tapi pengertian yang sederhana tersebut agaknya sudah terkotori dan menempatkan nasionalisme sebagai suatu ideologi yang hanya dimiliki kaum elite nasionalis yang memiliki pengetahuan lebih banyak tentang terbentuknya negara ini. Dan akhirnya menjadi sebuah hal ekslusif yang mendukung suatu kelompok tertentu.
Untuk itu harus segera diluruskan, bahwa nasionalisme adalah wacana publik dan lepas dari institusi negara. Setiap orang bebas ber-ekspresi kreatif terhadap wacana nasionalisme. Sehingga demokrasi akan tercapai dan kemerdekaan seutuhnya milik bangsa dan negara.
Saya sangat yakin, nasionalisme tidak mati dalam jiwa bangsa ini. Hanya saja sebagian tertidur karena terlena dengan keadaan. Dibutuhkan kebangkitan semangat nasionalisme dalam jiwa tiap individu di indonesia agar terciptanya suasana yang kondusif tanpa ada sedikitpun noda dari sifat egoisme.
2. Mengapa kelompok separatisme itu menuntut kemerdekaan? padahal dengan otonomi daerah saja mereka telah bisa mengelola daerah mereka sendiri.
Telah kita ketahui bersama bahwa gerakan separatisme banyak yang hanya mengatasnamakan pembelaan terhadap rakyat daerah maupun sumberdayanya padahal dilain pihak gerakan seperti ini ada pula yang hanya ingin menggapai kekuasaan yang tidak mereka dapatkan bila tetap dibawah pemerintah pusat.
Tetapi hal ini bukanlah satu-satunya faktor yang membuat gerakan separatis tersebut menginginkan kemerdekaan, dan faktor lain itu adalah Kegagalan implementasi Undang-Undang Otonomi Khusus, tidak optimalnya birokrasi, sebagai contohnya adalah ”pembiaran” pengungkapan kasus-kasus dugaan korupsi di Papua, jebakan nikmatnya euforia banjirnya dana, hingga kegagalan pembangunan di Papua diduga berakar pada alam pikir ”Papua adalah wilayah rawan konflik separatisme”.
Padahal, justru karena kekeliruan pendekatan tersebut yang berangkat dari sikap pandang itu proses pengembangan di Papua lumpuh. Dampak yang lebih berat adalah terus berlanjutnya siklus kekerasan di Papua.
Nampak jelas disini bahwa keberadaan gerakan separatisme tidak hanya berniat untuk menyuarakan hati rakyat daerah tetapi juga karena mereka adalah korban kekeliruan pendekatan yang berangkat dari sikap pandang yang keliru.
Suatu proses panjang dalam menggapai kemerdekaan oleh para pejuang kita terdahulu dan bagaimana sulitnya menyatukan daerah-daerah di Indonesia seakan telah dilupakan oleh segelintir putra bangsa sendiri yang hanya berorientasi pada kekuasaan semata. Kelompok separataisme seperti ini sudah barang tentu harus diberantas dari bumiIndonesia, karena merekalah yang membuat suasana di Indonesia tidak kondusif sehingga akan membuat efek bola salju pada sektor-sektor kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Ketika suatu daerah tidak kondusif karena sektor keamanannya maka otomatis akan membuat aktifitas perekonomian pada daerah tersebut menjadi kacau dan pada akhirnya akan mengganggu stabilitas nasional. Oleh karena itu, pemerintah seyogyanya membuat keamanan di Indonesia menjadi lebih baik dengan salah satu caranya ialah memberantas kelompok-kelompok separatisme yang telah diuraikan diatas.




D. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gerakan separatisme baik di Indonesia maupun dibelahan dunia manapun pasti akan membawa dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakatnamun ada juga sisi positifnya, yakni dengan adanya gerakan ini pemerintah akan lebih memperhatikan rakyatnya yang ada di daerah-daerah.
Namun terlepas dari itu pemerintah harus dengan serius memberantas gerakan-gerakan separatis yang ada saat ini. Oleh karenanya, jika pemerintah ingin mencegah gerakan itu bisa lewat Badan Intelijen Negara (BIN). Mengetahui di mana basis aktor intelektualnya, sehingga pemetaan terhadap gerakan separatisme dapat dilakukan secara signifikan. karena seperti yang kita lihat Selama ini, aparat negara terkesan hanya menyikapi kasusnya dan menangkap aktivisnya tapi menyelesaikan dari akar permasalahnnya. Karena aktor intelektual itulah, gerakan separatis bisa menginternasionalisasi wacana dan isu lokal, sehingga gerakannya menjadi besar dan didukung negara lain.
Isu hak asasi manusia, Di mana pemecahan persoalan separatisme dengan cara militeristik harus digantikan oleh pemerintah dengan cara yang lebih menitikberatkan pada persoalan HAM. Persoalan HAM itulah, biasanya salah satu jalan masuk yang digunakan gerakan separatis untuk menginternasionalisasikan gerakannya.
Selain itu, isu keadilan ekonomi dan politik. Kalau mau belajar dari kasus terpisahnya Timor Timur, salah satu isu yang diinternasionalisasi adalah isu keadilan ekonomi dan politik. Oleh sebab itulah, pemerintah semestinya memberikan keadilan ekonomi dan politik di masing-masing daerah, khususnya yang terdapat gerakan separatis. persoalan mendasar yang harus segera dilakukan pemerintah ialah mereformasi diri terhadap persoalan yang menjadi penyebab terjadinya ketidakadilan didalam masyarakat.
Mungkin benar, tesis Ro-bert Cribb (1999), yang menyebutkan salah satu penyebab munculnya gerakan separatis, atau gerakan yang mencoba memisahkan diri dari negara kesatuan adalah ingin mendapatkan hak kewarganegaraanya yang hilang.
Boleh jadi, tuntutan separatisme sebenarnya ingin mempertanyakan kekayaan alam bangsa Indonesia yang notabene sangat makmur itu, namun tak sedikit pun hasilnya dirasakan oleh masyarakat.
StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 komentar:

Change Language

Langganan Artikel

Random Posts